Pages

Kamis, 01 Desember 2011 - 2 komentar

Pemenang Event Flash Fiction with KPF

Benar-benar luar biasa flash fiction yang masuk dalam event FF with KPF kali ini. Ada 29 naskah yang masuk dan pihak KPF hanya akan mengambil 5 pemenang. Satu FF terbaik akan mendapatkan sebuah novel sebagai hadiah. selanjutnya kelima FF tersebut akan dimasukkan ke dalam antologi FF with KPF bersama dengan FF pemenang bulan lalu dan pemenang FF selanjutnya sampai terkumpul 50 FF.


Penilaian dewan juri berdasarkan tata bahasa, isi cerita, makna cerita, alur/plot, keunikan ide, diksi, juga pesan yang ingin disampaikan dalam cerita. 


Berikut adalah Flash Fiction terbaik sekaligus pemenang event FF with KPF bulan November:


Judul FF : Rindu yang Bersenyawa
Oleh : Ipung Arraffa


Kali ini aku kulai. Mungkin karena rindu. Atau menyepah raga. Sedang kau menangis. Kataku, kau adalah rindu, yang menabur nyawa.

Anakku, ini ibu, nak. Takkah kau tahu? Ibu merindumu.

Kau tetap menangis. Kenapa? Apakah karena kau tak mengenalku? Duh, anakku, ini ibu, nak. Sungguh. Ini ibu.

Jika kau tak percaya, akan kuberi bukti : ini ari-arimu masih menggantung di pintu rahimku. Darah dan nanah yang mengering, menggetah di selangkanganku. Keringat yang menjadi garam. Semua itu bukti, nak. Bahwa aku ibumu. Sungguh. Aku tak berdusta.

Tak adakah ayah bercerita tentang ibu? Padamu? Ah, ibu lupa, anakku. Ibu lupa bahwa kau tak punya ayah. Entah siapa ayahmu. Ibu tak tahu. Yang pasti, ia hanyalah lelaki bejat langgananku. Pemuja nafsu yang entah dimana adanya.

Lalu kau memandang geram ke arahku. Apakah kau marah? Tak percaya?

Baiklah. Terpaksa kutunjukkan bukti terakhir : Rindu.

Kubawakan rindu ini padamu. Rindu seorang perempuan bernama ibu. Rindu yang kuselipkan di ujung surga yang terbentang di bawah telapak kakiku. Jangan salah! Meskipun ibu pelacur, tapi ibu miliki surga untukmu. Surga penyelip rindu. Inilah rindu yang hanya dimiliki seorang ibu untuk anaknya. Rindu yang bersenyawa.

Kau tahu kenapa rindu ini bisa tercipta? Karena ibu rindu menyusuimu. Dulu, ibu belum sempat menyusuimu, nak. Kau tahu kenapa? Karena ibu keburu mati.

Ya, ibu mati beberapa detik setelah melahirkanmu. Makanya ibu gentayangan, membawa rindu. Untukmu.

_____________________________________
Untuk Pemenang tolong tuliskan alamat lengkap di komentar atau kirim ke nomer kontak KPF.

2 komentar:

Ipung Arraffa 6 Desember 2011 pukul 05.33

Alhamdulillah... Terima kasih ya Allah. Terima kasih admin KPF...

Isti Subandini 8 Desember 2011 pukul 19.58

:) Keren bangetttt. Harus berguru pada kak Ipung deh..

Posting Komentar