Pages

Sabtu, 17 September 2011 - 2 komentar

INFO CERPEN AWARD WR BULAN SEPTEMBER

Syarat dan Ketentuan:
Lomba ini bersifat bulanan.
Terbuka untuk anggota WR dan umum, GRATISSS.
Tema cerpen bebas, tidak mengandung unsur pornografi, menyinggung SARA, hedonisme (sejenis dugem dan pergaulan bebas), dan tidak mengesplotasi kekerasan apalagi terhadap anak dan wanita.
Masing-masing peserta hanya boleh mengikutkan 1 CERPEN TERBAIKNYA, yang belum pernah dipublikasi atau diikutkan lomba dan ditulis pada bulan Agustus dan September 2011 (dengan mencantumkan tanggal penulisan di bagian akhir cerpennya).
Cerpen ditulis di NOTE/catatan FB-nya kemudian mentag ke salah satu ke FB berikut ini: Joni Lis Efendi, Dhoifurrohmaniyah Thelonelyfairy, Nyi Penengah Dewanti.
Tulis di judul NOTE-nya: CERPEN AWARD WR: JUDUL CERPEN
Copas link NOTE-nye ke Grup Kampung Writing Revolution-Rumah Penulis, bagi yang belum bergabung disilakan klik: http://www.facebook.com/groups/193036474070096/ (tinggal klik MINTA BERGABUNG, di pojok kanan atas).
Selanjutnya sebagai bukti keikutsertaannya silakan kirim biodata singkat (nama lengkap, akun FB, email dan no HP) dan link ke NOTE-nya ke pesan/inbox FB ini: Dhoifurrohmaniyah Thelonelyfairy dan Nyi Penengah Dewanti.
- , 0 komentar

Salwa: “Kiat Sukses Wawancara Beasiswa”

Seorang bijak berkata, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, setidaknya jika kau jatuh, akan jatuh diantara bintang-bintang”. Cita-cita, bagi sebagian orang adalah impian kosong belaka. Ada yang menganggap cita-cita sebuah gambar abstrak kehidupan, bahkan ada yang memposisikan cita-cita sebagai angan-angan panjang yang tak jelas dan hanya bualan saja. Namun bagi saya, cita-cita ibarat bintang di langit, itu akan saya jadikan penunjuk bagi arah perjalanan hidup ini.

Nama saya cukup singkat, Salwa. Orang-orang memanggilku Wawa. Saya alumni Universitas Negri Malang (d/h IKIP Negeri Malang), jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kini Bekerja sebagai tenaga pengajar di Universitas Islam Negri Malang. Sebelum menjadi dosen,saya pernah bekerja sebagai tentor di salah satu lembaga bimbingan belajar.

Dalam Wawancara Beasiswa, bukan tempatnya untuk menyembunyikan prestasi! Kita harus menunjukkan kepada pewawancara, bahwa kita memiliki kelebihan-kelebihan yang bisa diandalkan dan layak sebagai penerima beasiswa.

Pada awalnya saya ragu untuk mendaftar sebagai calon penerima beasiswa, apalagi beasiswa Luar Negeri, apalagi status saya masih tenaga pengajar honorer ( belum PNS), sedangkan umur telah menginjak usia tiga puluhan dan baru pertama kali mendaftar, apalagi akan banyak pendaftar yang tentu lebih hebat. Pikiran-pikiran itu terus ada di kepala. Teringat apa yang dikatakan suami saya waktu itu, “Jangan sampai cita-citamu dicuri , banyak orang memiliki cita-cita yang baik, namun padam karena dicuri orang, bahkan banyak pula yang membuang sendiri cita-citanya”. Kalimat itu membuatku sadar akan pentingnya sebuah harapan. Saya juga terinspirasi melihat kegigihan beberapa teman yang akhirnya bisa mendapatkan beasiswa di luar negeri. Akhirnya, dengan dukungan orang-orang terdekat terutama keluarga, membuat saya berani mendaftarkan diri.